Kamis, 21 Mei 2009

Pangeling-eling ti karuhun ( Eyang Purnawarman ): Tata, Titi, Duduga Lan Peryoga

Tata

Tata berasal dari Tataman yang berarti semut.

Jika kita melihat / memperhatikan kehidupan semut:
- Mereka berjalan selalu beriringan tidak pernah saling mendahului.
- Jika bertemu sesama semut selalu bersalaman ( baik, someah, rukun terhadap sesama )
- Kalau bekerja bersama-sama.
- Kalau dapat makanan dibagi untuk semua.

Hal ini menyiratkan tatanan kehidupan Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh, Silih Wawangi.

“Paheuyeuk-heuyeuk leungeun, Nulung ka nu butuh, Nalang ka nu susah, Nganteur ka nu sieun, Nya’angan ka nu poekkeun, Ngubaran ka nu gering”

Titi

Titi berasal dari Titinggi yang berarti Kluwing ( Ulat Kaki Seribu ).

Jika kita perhatikan Kluwing ( Ulat Kaki Seribu ) jika sedang berjalan walaupun kakinya banyak akan tetapi kaki yang belakang selalu mengikuti kaki yang depan, tidak pernah kaki yang belakang berjalan mendahului kaki yang didepan.

Dalam hal ini yang menjadi kepala adalah Hyang Murbeng Wisesa ( Tuhan ) dan yang harus kita ikuti adalah pituduh ti Hyang Murbeng Wisesa ( Tuhan ).

Duduga / Hap-hap / Bunglon

Hap-hap ( bunglon ) jika kita perhatikan ketika dia hinggap di pohon pasti di oyag-oyag dulu batang pohonnya untuk meyakinkan dirinya bahwa tatapakannya kuat dan dia tak akan terjatuh.

Dalam hal ini ketika kita melangkah, memutuskan sesuatu, berbuat sesuatu dsb, kita harus WASPADA dan yang harus menjadi pijakan kita adalah KEBENARAN agar kita terhindar dari jatuh kedalam lubang kenistaan.

Peryoga

Peryoga berasal dari Munding ( Kerbau ). Munding walaupun mempunyai tenaga yang besar, tetapi selalu nurut ka budak angon. Padahal andaikata diadu jaten antara munding dan budak angon pasti budak angon akan kalah.
Dalam hal ini Munding menyiratkan Handap Asor agar terhindar dari sikap Adigung Adiguna karena seberapapun hebatnya, seberapapun kuatnya, seberapapun tingginya ilmu panemu, jampe pamake jika dibandingkan dengan Hyang Murbeng Wisesa ( Tuhan ) kita tidak ada sadebu-debu acan.

Mugya pangeling-eling ti karuhun ieu mangfaat kanggo urang sadaya.

1 komentar: